 |
|
 |
TEKNOLOGI & SAINS |
 |
|
Akses Internet di Bandara Juanda Digratiskan
Surabaya, 11 November 2004 11:26 Guna meningkatkan layanan sosial, Telkom mulai 10 Nopember 2004 menggratiskan akses internet di Anjungan Internet Mandiri (AIM) yang telah terpasang di Bandara Juanda maupun di Tunjungan Plasa Surabaya.
Upacara pembebasan pembayaran akses internet menjelang lebaran, natal dan tahun baru itu dilakukan Direktur Jasa Telkom, Suryatin Setiawan, di Surabaya, Rabu.
Selain menggratiskan akses internet, Telkom juga meningkatkan kecepatan akses dari 64 kilo byte per second (kbps) menjadi 512 kbps serta penggantian teknologi internet berkecepatan tinggi dengan teknologi ADSL, Speedy.
Cara menggunakan AIM sangat mudah karena masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan tersebut cukup menyentuh layar monitor sebab fasilitas itu menggunakan "touch screen monitor".
Seperti diketahui, Speedy merupakan internet berkecepatan tinggi yang sudah beroperasi di Surabaya sejak September 2004. Telkom menargetkan 5.000 pelanggan di Jatim dari target pembangunan 60 ribu kapasitas pengguna hingga 2005. Nilai investasi per pelanggan sekitar 205 dolar Amerika Serikat (AS).
Pada tahap awal Speedy dipasarkan untuk wilayah Surabaya meliputi Sentral Telepon Otomat (STO) Kebalen, Darmo, Rungkut dan Manyar.
Selain Speedy, Telkom juga memiliki layanan akses internet lain yakni Telkom Instan (dial-up access) dan Astinet (dedicated access). Dengan peluncuran Speedy, manajemen Telkom Jatim beraharap bisa memberi kontribusi pendapatan hingga 10 persen selain dari Flexi, POTS dan interkoneksi.
Kode akses SLJJ Suryatin disela-sela membuka layanan gratis internet mengatakan, Telkom kini telah menyerahkan segala sesuatu yang terkait dengan rencana perubahan kode akses Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) ke pemerintah.
"Kita telah paparkan segala sesuatunya ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Sekarang kita tinggal menunggu," katanya.
Menurut dia, Telkom telah meminta kepada pemerintah agar rencana perubahan kode akses SLJJ dilakukan dengan persiapan yang matang dan waktu yang cukup agar tidak menimbulkan permasalahan di lapangan. Telkom berharap rencana perubahan kode akses bisa dipersiapkan paling tidak selama lima tahun.
Menyinggung bisnis Telkom kedepan, Suryatin mengemukakan, Telkom tahun depan tetap akan menggenjot pemasaran Flexi. "Kalau sekarang kita bisa merealisasikan 1,2 juta pelanggan, tahun depan paling tidak 1,5 juta pelanggan," ujarnya.
Meskipun, katanya menambahkan, layanan telepon wireline tetap digarap. Untuk mengembangkan usahanya, Telkom diperkirakan akan menginvestasikan 5-6 triliun pada 2005, atau hampir sama dengan investasi 2004. [EL, Ant]
|
|
 |